JAKARTA -- Irsad Noeri Kordinator Lembaga Studi Pemerhati Pramuka (LSPP) meminta Budi Waseso mundur sebagai Ketua Kwarnas, karena telah gagal menjaga citra Gerakan Pramuka. Penipuan yang diduga dilakukan oleh dilakukan oleh Staf SPBU Cibubur yang merupakan salah satu unit Usaha Kwarnas Gerakan Pramuka, meski berakhir damai telah mencoreng citra Gerakan Pramuka dihadapan masyarakat luas.
Kwartir Nasional beserta jajarannya telah gagal menjadi sumber keteladanan karena gagal mengembangkan budaya organisasi berbasis kode kehormatan Pramuka. Kegagalan ini bisa berdampak luas terhadap krdebilitas organisasi dan kegacy Kwarnas sebagai pengelola pendidikan Kwarnas.
Atas dasar itu semua Irsyad Noeri meminta Budi Waseso sebagai Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka dengan sukarela mengundurkan diri. Menurutnya, penipuan yang diduga dilakukan oleh Staf SPBU Cibubur yang viral dimedia sosial telah merusak citra dan kredibiltas Gerakan Pramuka. Rusaknya citra dan kredibiltas Gerakan Pramuka akan menurunkan atau bahkan menghilangkan kepercayaan dan dukungan publik sehingga sangat merugikan masa depan Gerakan Pramuka.
Dukungan, partisipasi dan kepercayaan publik terhadap Gerakan Pramuka yang sedang mengalami kecenderungan menurun, akan bertambah menurun dengan kejadian ini. Dalam situasi seperti ini alih-aliih Kwarnas Gerakan Pramuka menunjukkan ke publik berbagai prestasi dan reputasi baik untuk meningkatkan kepercayaan, namun yang terjadi justru sebaliknya.
Unit Usaha Kwarnas Gerakan Pramuka semestinya bukan hanya bertujuan meraih profit namun harus juga menjadi sumber keteladanan tata kelola korporasi yang memegang teguh good governance dan nilai-nilai kode kehormatan Pramuka.
Tindak penipuan terhadap konsumen tidak saja mencerminkan bobroknya tata kelola unit usaha namun mencerminkan lemahnya kepemimpinan di dalam membangun budaya organisasi yang profesional dan berciri khas nilai-nilai kepramukaan.
Pendidikan kepramukaan yang mengedepankan nilai-nilai kejujuran, keterbukaan dan pelayanan sama sekali tidak tercermin dalam tata kelola SPBU Cibubur sebagai unit usaha Kwarnas.
Kwarnas Gerakan Pramuka sebagai pengelola organisasi pendidikan karakter harus bisa menjadi contoh dan sumber keteladanan baik secara internal Gerakan Pramuka maupun secara eksternal di mata masyarakat bangsa dan negara. Jika membina satuan terkecil yang ada di depan mata saja telah gagal, maka bagaimana bisa melakukan pembinaan secara lebih luas dari sabang sampai mereauke.
Ketidakprofesional tata kelola unit usaha ini, menunjukkan lemahnya kredebilitas dan kompetensi Kwarnas Gerakan Pramuka untuk menjalankan amanat UU Gerakan Pramuka sebagai organisasi pendidikan karakter.
LSPP meminta kejadian penipuan SPBU Cibubur tidak hanya dilihat sebagai sebuah peristiwa kecil dan lokal namun harus dilihat sebagai peristiwa yang mendasar dan membutuhkan perhatian mendalam bagi segenap pihak yang menginginkan Gerakan Pramuka terjaga marwahnya. LSPP juga meminta Kak Budi Waseso sebagai Ka Kwarnas jika tidak bisa memimpin secara total namun mempercayakan kepemimpinannya kepada orang lain, lebih baik mengundurkan diri secara sukarela.
Problem dan tantangan Gerakan Pramuka di bidang transformasi sistem pendidikan dan latihan serta reformasi birokrasi kwartir membutuhkan kepemimpinan yang kuat, bersedia terlibat secara penuh dan mampu membangun kolaborasi yang sehat dengan segenap pemangku kepentingan lainnya. Ini merupakan pekerjaan berat, yang harus dikerjakan secara serius. -- Rilis/LSPP
Post a Comment