JAKARTA – Kak GKR Mangkubumi diusung menjadi calon Ketua Kwarnas masa bakti 2023-2028. Kesiapannya tersebut mendapat sambutan luar biasa dari para pengurus Kwartir Daerah dan tentu memberikan dukungan kepada cucu Bapak Pramuka Sultan Hamengku Buwono IX tersebut.
Koordinator Gerakan Menegakkan Satya dan Darma Pramuka (Gemma Pramuka) Kak Djatmiko Rasmin dalam keterangan tertulisnya menyampaikan bahwa beberapa pimpinan Kwarda yang ia tanya pendapatnya, menginginkan ketua Kwarnas mendatang adalah sosok yang mengayomi, merangkul, menjadi teladan dan menjaga marwah pramuka.
"Figur itu dimiliki oleh Kak GKR Mangkubumi,” ujarnya melalui keterangan tertulis yang diterima redaksi, 14 Oktober 2023.
Kwartir Daerah Pramuka Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) telah mengirimkan surat kepada Kwarnas terkait usulan nama GKR Mangkubumi sebagai calon ketua Kwarnas pada Musyawarah Nasional Pramuka XI di Banda Aceh, pada 1-4 Desember 2023.
Surat dukungan yang ditandatangani oleh Wakil Ketua Kwarda DIY Bidang Organisasi Manajemen dan Hukum, Kak Edy Heri S dibuat berdasarkan rapat pimpinan pada 12 Oktober 2023.
Diketahui bahwa sejak tahun 2015, Kak GKR Mangkubumi menjadi Ketua Kwarda DIY. Dengan keluarnya surat dukungan dari Kwarda DIY tersebut, sekaligus menepis isu bahwa Kak GKR Mangkubumi tidak bersedia dicalonkan dan tidak memperoleh restu keluarga untuk maju dalam pemilihan Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.
Isu yang tidak berdasar ini memang sempat berkembang cukup kencang dan berpengaruh terhadap sikap beberapa Kwartir Daerah dalam memberikan dukungan kepada Kak GKR Mangkubumi. Kini semua sudah terang-benderang.
Dalam sebuah kesempatan, sebagaimana diceritakan Kak Anis Ilahi, mantan ketua DKD DIY, Kak GKR Mangkubumi pernah menyatakan bahwa, jabatan di Gerakan Pramuka harus merupakan amanah, bukan diminta. Harus dilaksanakan dengan ikhlas, penuh semangat pengabdian, serta membangun kebersamaan dan persaudaraan bakti.
“Dengan restu dari keluarga, saya siap dicalonkan menjadi calon ketua Kwarnas, jika Kwarda-kwarda mendukung dan ingin bersama-sama serta bergotong royong membangun Gerakan Pramuka agar lebih baik. Bagi saya jabatan di Gerakan Pramuka harus merupakan amanah bukan diminta, dilaksanakan dengan ikhlas, penuh semangat pengabdian, serta membangun kebersamaan dan persaudaraan bakti,” ujar Kak Anis menirukan yang disampaikan Kak GKR Mangkubumi.
Kak GKR Mangkubumi yang dinilai sangat berpengalaman memimpin organisasi karena pernah menjadi ketua KNPI, ketua Kadin DIY dan ketua Forum CSR (Corporate Social Responsibility) Indonesia.
Kepada Gemma Pramuka, Kak Anis Ilahi menjelaskan GKR Mangkubumi sangat siap memimpin Gerakan Pramuka. Visi kepemimpinan Kak GKR Mangkubumi berbasis nilai dan budaya gotong royong sangat sesuai dengan kondisi Gerakan Pramuka yang memiliki keterbatasan sumber daya di satu sisi dan di sisi lain memiliki tantangan dan masalah yang komplek.
Menanggapi kondisi seperti ini Gusti Mangkubumi menyatakan kepada Kak Anis bahwa tantangan terbesar Gerakan Pramuka adalah agar tetap relevan dengan perkembangan jaman dan aspirasi baru anak muda. Idealisme penting terus diperjuangkan secara realistis dan proporsional kalau Gerakan Pramuka ingin tetap relevan, inovatif dan terus bergerak maju.
"Semua pemangku kepentingan harus bersedia bahu membahu, ringan sama dijinjing berat sama dipikul, bergotong royong memajukan Gerakan Pramuka,” tutur Kak GKR Mangkubumi sebagaimana keterangan Kak Anis Ilahi.
Kak GKR Mangkubumi merupakan alumnus Universitas Griffith Brisbane Australia dan penerima gelar Doctor of Humane Letters dari Northern Illinois University Amerika Serikat.
Sementara itu, Kwarda Jawa Timur juga telah mengirim surat dukungan kepada Kak GKR Mangkubumi sebagai calon ketua Kwarnas. Surat yang ditujukan kepada ketua Kwarnas itu, ditandatangani Ketua Harian Kwarda Jawa Timur Kak Prof. Dr Suyatno pada 11 Oktober 2023.
Melalui surat tersebut, Kwarda Jawa Timur menyatakan bahwa saat ini Kwarnas membutuhkan tokoh pemimpin yang teduh, mengayomi, merangkul dan yang menjadi teladan bagi semua pengurus Kwartir di setiap tingkatan dan teladan bagi seluruh anggota Gerakan Pramuka.
"Berdasarkan aspirasi dari Kwarcab se-Jawa Timur dan rapat pimpinan Kwarda, maka Kwarda mengusulkan Kakak Gusti Kanjeng Ratu Mangkubumi sebagai bakal calon Ketua Kwarnas masa bakti 2023-2028,” tulis surat tersebut.
Kwarda Jawa Timur juga mengingatkan kepada kakak-kakak pimpinan Kwarda se-Indonesia tentang sejarah Gerakan Pramuka yang berdiri pada tahun 1961. Saat itu, Presiden Soekarno mengamanatkan kepada Sri Sultan Hamengku Buwono IX untuk menyatukan puluhan organisasi kepanduan ke dalam satu organisasi, yaitu Gerakan Pramuka.
“Semangat persatuan dan persaudaraan untuk memajukan kepramukaan di Tanah Air menjadi pesan kunci Bapak Presiden kepada Kak Sultan Hamengku Buwono IX,” kata Kak Suyatno.
Presiden Soekarno, tegasnya, kemudian menunjuk Sultan Hamengku Buwono IX menjadi Ketua Kwarnas. Tahun 1974, Kak Sultan menyerahkan jabatan ketua Kwarnas kepada Letjen TNI (Purn) Sarbini karena dirinya terpilih sebagai Wakil Presiden Indonesia.
Pimpinan Kwarda Jawa Timur menjelaskan bahwa kondisi Kwarnas Pramuka selama lima tahun ini tidak sehat dan jauh dari semangat persatuan serta persaudaraan. Pimpinan Kwardakwarda, katanya, perlu melihat sejarah dan menyambut baik kesediaan Kak GKR Mangkubumi yang merupakan cucu dari Kak Sultan Hamengku Buwono IX, sebagai calon Ketua Kwarnas.
“Kakak-kakak pimpinan Kwarda mesti melihat aspirasi dan harapan dari adikadik peserta didik, kakak-kakak pembina, pelatih dan andalan yang ingin ketua Kwarnas mendatang sebagai sosok pemersatu dan penjaga marwah pramuka,” kata Kak Suyatno.
Gemma Pramuka pun mewawancarai Ketua Kwarda Nusa Tenggara Timur, Kak Pieter Manuk. Ia mengaku memberikan dukungan setiap bakal calon ketua Kwarnas antara lain Kak GKR Mangkubumi.
"Mengikuti dinamika yang berkembang, selain beliau juga beredar nama-nama lain seperti Kak Eris Heriyanto, Kak Herindra, Kak Ahmad Rusdi dan Kak Budi Waseso yang memiliki kans yang sama untuk maju di Munas Pramuka di Banda Aceh,” kata Pieter Manuk.
Kwarda NTT tetap komitmen dan konsisten dengan surat keberatan yang telah dikirimkan ke Kwarnas. Dalam surat sebelumnya, Kwarnas meminta setiap Kwarda hanya mengusulkan satu nama bakal calon ketua Kwarnas. Kak Pieter Manuk mendorong Kwarnas memberikan ruang demokrasi yang lebih luas kepada Kwarda untuk mengusulkan lebih dari satu orang calon.
“Kwarnas telah memasung hak Kwarda-kwarda dalam mengusulkan bakal calon ketua Kwarnas. Dalam Munas-munas sebelumnya tidak pernah terjadi seperti ini,” katanya.
Kak Pieter Manuk meminta Kwarnas hanya merekapitulasi nama-nama bakal calon yang diusulkan oleh Kwarda, kemudian mengumumkan sebelum diverifikasi sesuai ketentuan yang berlaku. Dia menjelaskan bahwa harus ada perubahan dalam wadah Kwarnas lima tahun ke depan. Munas di Banda Aceh, katanya, jadi momentum pembenahan agar Gerakan Pramuka memiliki komitmen yang kuat untuk mengembalikan marwah Gerakan Pramuka.
“Saya mengajak untuk menuju Munas Aceh dalam persaudaraan yang damai dengan tetap menempatkan Tri Satya dan Dasa Darma sebagai suluh kita semua,” ujarnya.
Sekretaris Kwarda Sulawesi Selatan Kak Rahmansyah juga mendukung pernyataan Pieter Manuk dan pimpinan Kwarda Jawa Timur. Menurutnya, saat ini Gerakan Pramuka membutuhkan keteladanan dari pimpinannya.
“Mari kita kawal Munas Pramuka di Banda Aceh berjalan dengan keteladanan sebagaimana pramuka sebagai organisasi pendidikan,” ujarnya.
Dia berharap Munas Banda Aceh harus riang gembira dan berlangsung dengan tenang dan tidak mencekam serta tidak terulang kejadian seperti Munas Pramuka di Kendari (tahun 2018) yang penuh dengan tekanan dan ancaman dari luar. “Jangan sampai Munas di Kendari yang menciderai nilai-nilai kepramukaan terulang di Banda Aceh,” katanya.
Kwarda Sulawesi Selatan, katanya, menyambut baik kesediaan Kak GKR Mangkubumi, Kak Letjen TNI Herindra, Marsma TNI (Pur) Eris Herryanto, Kak Atikoh Supriyanti (Ketua Kwarda Jawa Tengah), Kak Atalia Praratya (Ketua Kwarda Jawa Barat), dan Kak Komjen Pol (Purn) Budi Waseso untuk menjadi calon ketua Kwarnas.
“Tinggal disepakati dengan baik siapa yang akan memimpin. Gerakan Pramuka butuh pekerja dan pengayom sekaligus keteladanan,” katanya.
Selain nama-nama di atas, ada juga calon lain yaitu Kak Yudha Adhayaksa, Ketua Dewan Kerja Nasional Penegak dan Pandega masa bakti 2013-2018 dan mantan Kepala Pusinfo Kwarnas Pramuka. Yudha diusulkan oleh mantan DKD dan DKN yang berusia 30-an tahun. Gemma Pramuka menyambut baik munculnya sejumlah nama menjadi bakal calon ketua.
“Karena sejak beberapa bulan lalu ada tekanan dari pusat kepada Kwarda untuk mendukung calon tertentu,” kata Koordinator Gemma Pramuka Djatmiko Rasmin. Dia menengarai kelompok ini memaksakan calon tersebut dipilih secara aklamasi dalam Munas di Banda Aceh.
Menurutnya, pimpinan Kwarda harus berani menolak intervensi semacam itu. “Jangan percaya dengan klaim-klaim bahwa calon tersebut sudah didukung Presiden Joko Widodo, TNI, Polri atau pejabat lainnya,” ujarnya.
****
Post a Comment